
JAKARTA, sln70-news.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyalurkan bantuan Buku Tabungan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk pembenahan rumah tidak layak huni (RTLH) di Bogor, Jawa Barat.
Setidaknya, ada 1.823 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang mendapatkan stimulan dengan anggaran Rp 17,5 juta untuk setiap rumah.
Agenda serah terima BSPS Kota Bogor Tahun 2020 dilaksanakan Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Kamis (9/7/2020). Kepala Balai Pelaksanaan Penyedia Perumahan Jawa II Kiagoos Egie Ismail mengatakan program BSPS merupakan bantuan stimulan rutin setiap tahun dari Kementerian PUPR untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Anggaran Rp 17,5 juta ini dibagi dua, yakni Rp 15 Juta untuk bahan material, yang Rp 2,5 juta untuk tenaga kerjanya. Nah, kalau ada kekurangan anggaran saat pengerjaan dibantu sama swadaya masyarakat karena bantuan kami sifatnya stimulan,” ujar Kiagoos dikutip keterangan resmi Pemkot Bogor, Jumat (10/7/2020).
Sebelum serah terima buku tabungan ini, ungkap Kiagoos, pihaknya telah melakukan verifikasi dan screening agar bantuan yang diberikan tepat sasaran, dengan meninjau kondisi rumah dan kondisi ekonomi pemiliknya.
“Jadi, kami lihat kondisi rumahnya secara fisik, dari atap, struktur bangunan, dan pemilik rumah yang memang kategori MBR. Karena ini uang negara, akuntabilitas harus clean and clear,” jelas Kiagoos.
Ia menuturkan, setelah serah terima BSPS, penerima bantuan bisa langsung merenovasi rumahnya dengan target rampung dalam dua bulan. Tim dari PUPR pun akan turun ke lapangan, memastikan pondasi rumah dibuat dengan benar.
“Harapan kami bantuan stimulan ini bermanfaat bagi warga dan kualitas hidup warga Kota Bogor bisa menjadi lebih baik,” imbuh Kiagoos.
Wali Kota Bogor Bima Arya menimpali, kondisi rumah tak layak huni membuat warga menderita saat menjalani imbauan di rumah saja pada masa pandemi COVID-19. Memahami kondisi tersebut, Pemkot Bogor menargetkan 20 ribu RTLH menjadi layak huni di 2024, sejalan dengan visi Kota Bogor mewujudkan kota ramah dan layak keluarga.
“Di masa Pandemi COVID-19 kita punya banyak permasalahan ekonomi, kami berharap dengan program BSPS bisa turut merangsang ekonomi Kota Bogor. Memaksimalkan potensi lokal, bukan hanya penerima bantuan yang dapat manfaatnya tapi yang lainnya juga dapat, tentunya dengan tetap memperhatikan kualitas dan standar rumah,” kata Bima.
sumber: detik.com