Paus 7 Meter Ditemukan Terdampar di Pesisir OKI Sumsel

SATWA21 Dilihat
banner 468x60
Seekor paus sepanjang 7 meter terdampar di pesisir OKI, Sumatera Selatan. Ilustrasi (Abdallah Naem/ CNNIndonesia.com)

PALEMBANG, sln70-news.com – Seekor paus berukuran tujuh meter terdampar di pesisir pantai Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu (24/1). Paus yang belum teridentifikasi jenisnya tersebut masih terjebak di pantai yang berlumpur.

Kepala Bagian Humas Pemkab OKI Adi Yanto mengatakan paus tersebut saat ini masih hidup, namun belum bisa dievakuasi. Adi mengaku sudah meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel untuk membantu proses evakuasi.

banner 336x280

“Sejak ditemukan terdampar kemarin, masyarakat sudah mencoba untuk menolong paus tersebut dengan cara ditarik menggunakan speedboat. Namun karena air dangkal dan pausnya sangat besar, upaya evakuasi oleh masyarakat tersebut belum berhasil. Berat paus tersebut pun diperkirakan mencapai setengah ton,” ujar Adi, Senin (25/1).

BACA JUGA:  Gambaran Menyedihkan Harimau Sumatera Mati di Perkebunan Rakyat Aceh

Adi mengatakan terdapat luka di bagian punggung dan ekor paus tersebut. Menurutnya, masyarakat masih berupaya mengevakuasi paus tersebut pada malam hari saat air laut pasang.

Sementara itu Kepala Seksi Wilayah 3 BKSDA Sumsel Aziz Abdul Latif mengatakan timnya sudah berada di lokasi untuk mengevakuasi paus tersebut. Aziz mengaku pihaknya kesulitan mengevakuasi paus tersebut pada siang hari lantaran air laut surut.

“Memang benar ada bagian tubuh paus tersebut yang terluka. Untuk proses evakuasinya saat ini akan membuat kubangan di sekitar tubuh paus yang terjebak itu agar paus mendapatkan suplai air. Pembuatan kubangan tersebut pun untuk mempermudah proses evakuasi nanti saat pasang,” kata Aziz.

BACA JUGA:  Setelah di Langkat, Harimau Juga Mangsa Ternak di Toba Samosir

Aziz memperkirakan paus tersebut berasal dari kawasan yang tak jauh dari perairan OKI yang berbatasan langsung dengan Laut Bangka. Menurutnya, baru pertama kali paus terdampar di kawasan tersebut.

“Secara geografis wilayah itu dekat dengan pesisir laut Bangka dan terdapat area laut dalam, jadi wajar bila ada paus. Namun kita belum berhasil mengidentifikasi paus jenis apa,” ujar Aziz.

Aziz mengimbau kepada masyarakat tak melakukan tindakan yang dapat menyakiti paus, seperti menaikinya. Menurutnya, roses evakuasi pun harus dilakukan hati-hati agar tidak menambah luka yang diderita paus tersebut.

sumber: cnnindonesia.com

banner 336x280