Pemerintah Umumkan Enam Golongan Prioritas yang Bakal Disuntik Vaksin Covid-19

KESEHATAN19 Dilihat
banner 468x60
Ilustrasi vaksin Covid-19 /ist

JAKARTA, sln70-news.com – Pemerintah mengumumkan vaksin Covid-19 yang disiapkan nantinya akan disuntikkan ke sejumlah golongan prioritas, yang dibagi dalam empat golongan. .

Hal ini disampaikan Airlangga dalam dialog di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas) di Graha BNPB Jakarta, Senin (12/10/2020).

banner 336x280

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan jatah vaksin untuk masing-masing golongan prioritas tersebut. Seperti misalnya garda terdepan (sebagai golongan prioritas pertama) yang terdiri dari tenaga medis, paramedik, TNI, dan Polri, akan disediakan sebanyak 3,5 juta vaksin.

Golongan prioritas kedua adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perangkat daerah. Golongan ini telah disiapkan jatah 5 juta vaksin. Prioritas ketiga tenaga pendidik yang bekerja di TK, Paud, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi baik negeri, dan swasta, sebanyak 4,3 juta vaksin.

BACA JUGA:  Indonesia Siap Produksi Ventilator Lokal Tangani Pasien COVID-19

Golongan prioritas keempat aparat pemerintah pusat dan daerah sebanyak 2,3 juta.Adapun golongan prioritas kelima, 96 juta vaksin akan diprioritaskan kepada penerima Peserta Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Sedangkan, untuk masyarakat usia 19-59 tahun (golongan prioritas keenam) sebanyak 160 juta.

Secara teknis pemberiannya, lanjut Airlangga, penerima vaksin dapat menempuh dua cara yakni secara gratis dan vaksin mandiri. Nantinya, sebanyak 11.000 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) akan dilibatkan dalam melakukan suntikan vaksin Covid-19.

BACA JUGA:  Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Tetap Dilengkapi APD

“Satu Puskesmas ditargetkan dapat melakukan minimal 100 kali suntikan. Diharapkan dalam satu hari penyuntikan vaksin Covid-19 bisa mencapai 1 juta dosis atau lebih. Artinya butuh 320 juta dosis vaksin karena satu orang butuh dua dosis,” kata Airlangga.

Dia juga menegaskan, nantinya akan ada 20 persen vaksin yang akan terbuang atau tidak terpakai.

“Kita tahu kalau suntikan itu kan kalau disedot, terutama ramai-ramai tidak sepenuhnya terpakai, ada faktor yang kira-kira terbuang itu 20 persen, jadi kita harus mengadakan (vaksin) lebih dari itu,” tutup dia.

sumber: poskota.co.id

banner 336x280