Setelah di Langkat, Harimau Juga Mangsa Ternak di Toba Samosir

Ilustrasi Harimau Sumatera(SHUTTERSTOCK.com/TOM117)

TOBASA, sln70-news.com – Setelah sebelumnya terjadi di Langkat, kali ini harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali memangsa ternak kambing di Dusun Sigalapang, Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Toba Samosir pada Senin (13/1/2021) malam.

Selain kambing, harimau juga sempat menyerang ternak babi di dalam kandang. Informasi tersebut awalnya diketahui dari unggahan akun Instagram @salamsumutofficial pada Jumat (15/01/2021).

Diterangkan dalam unggahannya sebagai berikut : “Diduga Korban Satwa Harimau Sumatera ( HS)Terjadi Pada Malam Tanggal 13 Januari 2021 Sekitar Pukul 21.00 Wib Di Dusun Sigalapang, Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Tidak Jauh Dari Wilayah Konservasi Harimau Sumatera Dan Tapir Yaitu Hutan Margasatwa Dolok Surungan.

Menurut Warga Setempat Pak Sinaga ( Kepala Dusun) Sekaligus Pemilik Ternak Yang menjadi Korban HS, Kejadian Seperti Ini Tidak Hanya Terjadi Hanya Sekali Saja Di Wilayahnya. Beliau Berharap Pihak BBKSDA-Su Segera Menindaklanjuti Kejadian Tersebut.

“Seorang warga yang mengunggah video di akun tersebut, Lukman Siagian menjelaskan, dirinya mengambil video tersebut setelah mendapatkan informasi dari warga lainnya. “Karena pas kebetulan lagi di kampung, dapat informasi tersebut, makanya langsung ke lokasi dan melihat kambing itu,” ujarnya ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Jumat pagi.

Harimau muncul di belakang rumah

Sementara itu, Kepala Dusun Sigalapang, Sinaga menjelaskan, munculnya harimau di belakang rumahnya setelah dia mendengar suara ribut di kandang babinya. Awalnya dia tidak begitu menghiraukan namun karena istrinya berulang kali meminta untuk dicek, dia pun ke belakang dan melihat babinya di kandang.

Saat itu, dia melihat ada hewan lain dengan kulit loreng hitam dan coklat kekuningan di dalam kandang babi. Untuk memastikan yang dilihatnya, dia pun mengambil handphone ke dalam rumah dan menyalakan senternya. Dengan pencahayaan terbatas, dalam jarak hanya 1 meter dia melihat harimau tersebut menyerang babinya.

“Namanya kandang di belakang rumah kan, gelap. Jadi dengan senter HP itu lah saya lihat harimau itu di kandang. Kemudian dari jarak 3 meter saya bentak dia tiga kali, baru harimau itu melompat keluar dari kandang. Saya waktu itu tidak ada rasa takut, jadi saya bentak dia lah waktu itu,” katanya.

Setelah harimau itu pergi, dia pun memberitahukan masuknya harimau ke kandang babi kepada tetangganya. Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya. Dijelaskannya, situasi di belakang rumahnya tidak ada lampu penerangan. Saat itu juga sedang turun hujan dengan lebat.

Dia mengaku tidak mengira dengan apa yang terjadi keesokan harinya. Pada Kamis (14/1/2021), sekitar pukul 06.30 WIB, dia terkejut karena menemukan kambing milik adik iparnya mati dengan keadaan bagian belakang tubuhnya habis. Terlihat tulang punggung kambing tersebut.

Isi dalam perutnya juga sudah dimakan harimau. Tersisa bagian dada hingga kepala. Kaki sebelah kiri belakang tidak terlihat dan sebelak kanan tinggal tulangnya. Sementara itu, dua kaki depannya masih utuh. Dijelaskannya, kambing tersebut pada Rabu malam tidak dikandangkan seperti halnya kambing-kambing lainnya.

“Itu kambing kan masih baru. Jadi masih agak liar. Biasanya dia kaluar dan masuk kandang sendiri. Nah, malam itu kan ujan deras, jadi tidak terkontrol. Kami kira sudah di dalam kandang,” katanya.

BBKSDA Sumut turun tangan

Sinaga menjelaskan, kejadian harimau memangsa ternak pernah terjadi sekitar 2 tahun yang lalu di dusunnya. Ternak yang dimangsa itu adalah ternak lembu. “Memang kemarin saya tidak melaporkan ke pihak lain. Hanya saja kemarin ada yang datang, itu tadi yang Lukman Siagian, mungkin dari dia lah yang melaporkannya ke atas,” katanya.

Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Handoko ketika dikonformasi membenarkan adanya ternak kambing yang dimangsa harimau di Dusun Sigalapang. “Infonya ada. Tapi ini tim masih turun (ke lokasi). Belum bisa kita kasih detailnya ya. Kita lihat dulu perkembangannya ya,” katanya.

Rentetan konflik harimau dan masyarakat

Sebelumnya, harimau sumatera memangsa ternak lembu di Langkat. Rentetan konflik harimau memangsa ternak di Langkat itu dimulai dari :

1. 18 Desember 2020, 1 ekor lembu di Blok Hutan Sei Kelam Resort Bahorok
2. 25 Desember 2020, 2 ekor lembu di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat
3. 6 Januari 2021, 2 ekor lembu di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat
4. 8 Januari 2021, 1 ekor lembu di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat
5. 11 Januari 2021, 5 ekor lembu di Dusun Batu Katak, Desa Batu Jongjong, Kecamatan Bahorok, Langkat
6. 12 Januari 2021, 1 ekor lembu di Dusun Sei Bamban, Desa Pir ADB, Kecamatan Besitang, Langkat (di dalam kawasan TNGL)

Humas BBTNGL, Sudiro mengatakan, kejadian pada 11 Januari 2021 di Dusun Sei Bamban, pada siang hari sudah terdengar suara auman harimau di belakang pondok warga, bernama Syahril. Kemudian pada 12 Januari, sekitar pukul 01.00 WIB kembali mendengar suara jeritan lembu.

Di lokasi tersebut, terdapat ada melihat 2 ekor anak lembu dan 1 ekor lembu remaja berada di seberang jalan di depan gubuk warga bernama Parmo. “Parmo, memiliki 3 ekor induk lembu, 1 ekor remaja, dan 2 ekor anak. Jadi, 1 ekor lembu yang menjadi korban dalam kondisi terikat dan hamil (bunting). Parmo mengetahui kejadian sekitar pukul 07.00 WIB, karena malamnya Parmo pulang ke rumah. Lembu yang mati tersebut, kemudian dikubur sekitar lokasi pukul 17.00 WIB,” katanya.

sumber: kompas.com