
MEDAN, sln70-news.com – IF (10) dan RA (5) tewas mengenaskan di tangan ayah tirinya, R, pada Jumat (19/6/2020). Menurut penyelidikan sementara, kedua anak malang itu mengalami luka parah di bagian kepala. Sementara itu, R mengaku menghabisi nyawa anak tirinya tersebut karena merasa sakit hati atas ucapan korban.
“Mereka (korban) nonton televisi bersama Bapak tirinya. Pukul 20.00 WIB, si anak ini minta ke Bapaknya dibelikan es, tapi Bapaknya bilang tak punya uang. Ini baru pengakuan awal dari tersangka ya,” kata Kepala Polrestabes Medan Kombes Riko Sunarko, Senin (22/6/2020).
Riko menjelaskan, pembunuhan sadis itu berawal saat ibu korban F mengantarkan kedua anaknya tersebut ke rumah neneknya pada pagi di Gang Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun. Setelah itu, F berangkat kerja, Jumat (19/6) pagi. Lalu, sore harinya kedua korban pulang ke rumah kontrakan tersangka di Gang Abadi, tak jauh dari rumah neneknya.
Saat menonton televisi bersama tersangka mengaku sakit hati dengan ucapan korban dan nekat menghabisi nyawa kedua bocah tersebut. Setelah itu, pada hari Sabtu (20/6/2020), F sempat menanyakan kabar kedua anaknya kepada tersangka. Namun, tersangka justru menunjukkan gelagat mencurigakan. Pada hari Minggu (21/6/2020), F mengaku mendapat pesan dari R di Facebook-nya. Dalam pesan itu, R mengaku sudah membunuh kedua anaknya dan membuang jenazahnya ke sebelah sekolah. Saat menuliskan pesan itu, tersangka mengaku sudah tidak berada di rumah.
Sementara itu, saat ini pelaku telah ditangkap. Polisi masih mendalami keterangan tersangka di Mapolrestabes Medan. “Sementara masih didalami motifnya. Apakah betul karena dia marah dikatakan pelit dan minta Ibunya cari Bapak baru. Motifnya sakit hati dan dendam sama anak tersebut. Itu keterangan dari tersangka,” kata Riko.
sumber: kompas.com