MEDAN, sln70-news.com – Hari ini merupakan hari kedua kampanye Pilkada 2020. Dua pasangan calon Pilwalkot Medan, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Bobby Nasution-Aulia Rachman pun menggelar kampanye di lokasi yang berbeda.
Akhyar Nasution memilih menggelar kampanye di Masjid Amal Muslimin, Jalan Medan Tenggara, Medan. Cawalkot nomor urut 1 itu melakukan launching ATM beras untuk masjid di Kota Medan. Launching ini diharapkan membuat masyarakat ikut memberikan bantuan berbentuk mesin ATM beras maupun berbentuk beras.
“Dari sekitar 1600 masjid dan 600 musola di kota Medan, hari ini kita mulai 2 unit dulu, insyaallah ini akan menjadi penggerak dari umat. Siapapun dia bisa membuat ATM beras di masjid, dan kami yakin nanti akan tumbuh ATM beras di masjid seluruh kota Medan,” kata Akhyar di lokasi, Minggu (27/9/2020).
Akhyar menjelaskan mesin ATM bisa dijadikan warga sebagai tempat bersedekah kepada masyarakat. Dia berharap dengan adanya ATM ini tidak ada lagi warga yang kelaparan.
“Harapannya dengan ATM beras ini tidak ada umat ataupun warga yang kelaparan, dan bagi siapa yang ingin bersedekah dia mempunyai keyakinan sedekahnya akan sampai kepada yang menerima,” jelas Akhyar.
Sementara, Aulia tanpa didampingi Bobby, menggelar kampanye di salah satu rumah di Jalan Bromo, Medan. Cawawalkot Medan itu menggelar pertemuan dengan kurang lebih 15 orang perwakilan guru honorer di Kota Medan.
Di hadapan perwakilan guru honorer, Aulia berjanji akan memperhatikan nasib guru-guru honorer yang ada di Kota Medan. Dia juga berjanji jika terpilih akan memberikan beasiswa untuk 1.000 mahasiswa Kota Medan setiap tahunnya.
“Setiap tahunnya akan diberikan 1.000 beasiswa mahasiswa gratis, tiap tahun. Program kami itu memberi 1.000 beasiswa mahasiswa, mau di dalam negeri, mau di luar negeri. Tapi dia harus balik ke Medan, ini akan menjadi investasi bagi kita untuk tahun-tahun yang akan datang,” kata Aulia saat kegiatan.
Selain itu, Aulia juga berjanji jika terpilih akan menggratiskan biaya kesehatan masyarakat kota Medan. “Seluruh masyarakat kota Medan insyaallah kita gratiskan kesehatan. Jadi guru seperti itu, gak sanggup dia BPJS, kita protek. Dana nya cukup, kenapa tidak kita lakukan,” jelasnya.
sumber: news.detik.com